Rabu, 25 Maret 2015

JENTIKAN DIALEKTIKA KOMISARIAT



Malam ini kembali saya didaulat menjadi fasilitator dalam kajian rutin komisariat. Kali ini membahas tema “rapat dan sidang serta urgensinya dalam budaya organisasi.”

Suasana yang menggembirakan, lain dari sesi sebelumnya, hari ini banyak sekali kawan-kawan yang hadir dan berpartisipasi. Artinya, akan banyak kader yang menularkan semangat intelektual di tatanan kampus. Itu hanya asumsi sekaligus harapan. Namun pada akhirnya tetap kembali pada pijakan adagium, “stop berbicara kuantitas jika itu bisa dikalahkan dengan dominasi kualitas.”

Minggu, 15 Maret 2015

KEIMANAN MUKMIN YANG SESUNGGUHNYA

Dalam teologi (akidah) Islam, para penganutnya wajib memiliki keimanan yang kuat dalam hatinya, mengucapkannya dengan lisan dan mempraktikkanya dengan anggota badan. Menurut sebagian Ulama kalam (Ahli Tauhid), keimanan tidak cukup hanya dengan taqlid (mengikuti keimanan orang lain), walau pun pada akhirnya pendapat ini disanggah oleh ulama yang lain, sebab bilamana keimanan seorang dengan cara taqlid itu dianggap tidak cukup maka menyebabkan pengkafiran (takfir) kebanyakan orang-orang awam yang tidak bisa mengetahui dalil-dalil akidah-akidah Islam yang wajib diketahui.

Selasa, 03 Maret 2015

MASUKNYA VIRUS LIBERALISASI DI PONDOK PESANTREN

www.trop-libre.fr
Merebaknya pemikiran sekularisme, liberalisme, dan pluralisme dalam kalangan masyarakat bukanlah hal yang biasa lagi di perdengarkan maupun dirasakan. Pemikiran ini tumbuh subur tanpa adanya penghalang sedikit pun dari awal lahirnya pemikiran-pemikiran tersebut. Malahan buah hasil dari pemikiran tersebut banyak mengakibatkan perbuatan-perbuatan yang sangat menyimpang dari ajaran Islam. Contohnya, penghinaan agama, perzinahan, aborsi, dan hal-hal lainnya yang merusak nama serta ajaran agama, khususnya agama Islam.

Senin, 02 Maret 2015

ALAS, PIJAKAN, & PENDIRIAN


Ketika seseorang berdiri maka dia membutuhkan alas yang kuat untuk menopang berat badanya. Berdiri diatas lumpur akan menghasilkan ketidak percayaan. Takut terhisap atau terjerembab, dikarenakan teksturnya yang lembut. Berbeda ketika kita berdiri di atas tanah yang kokoh, rasa takut tak kan menghampiri kita. Satu hal yang bisa kita lihat disini, yakni pentinganya’ alas’. Sebuah entitas yang menjadikan kita berdiri dan berjalan dengan seimbang.