Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu
buddhayah. Buddhayah merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal), yang mana diartikan sebagai
hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris,
kebudayaan disebut culture. Culture berasal dari kata latin colore, yaitu
mengolah atau mengerjakan. Bisa juga diartikan mengolah tanah atau bertani.
Kata culture, juga kadang diterjemahkan sebagai “kultur” dalam bahasa Indonesia.
Itu merupakan pengertian budaya atau kebudayaan secara umum.
Sedangkan, budaya dalam Islam merupakan adab atau etika yang
berlaku dalam kehidupan muslim pada umumnya. Adab yang dimaksud adalah adab
baik yang diwahyukan Allah swt. dalam Al-Qur’an dan diturunkan melalui malaikat
Jibril agar di sampaikan kepada Nabi akhir zaman yaitu Nabi Muhammad saw. Allah
menjadikan Nabi Muhammad sebagai suri tauladan terbaik bagi umatnya, salah
satunya dalam beradab (akhlak).
Sebelum kedatangan Islam penduduk Arab Jahiliyah memiliki banyak
kebudayaan yang bertentangan dengan ajaran Islam. Salah satunya ialah menyembah
berhala yang mana mereka yakini sebagai Tuhan yang selelu melindungi mereka.
Oleh sebab itu diutuslah Nabi Muhammad saw. beserta pedomannya berupa Al-Quran
untuk meluruskan kekeliruan penduduk Arab Jahiliyah pada saat itu.
Dewasa ini kita masih sering melihat maupun menjumpai secara langsung beberapa kebudayaan yang
menyimpang dari ajaran Islam. Memang terkadang masuknya budaya tersebut dalam
budaya islam tidak dapat dihindari, karena terjadinya kehidupan sosial yang
saling mempengaruhi antara satu individu terhadap individu lainnya yang sangat
erat hubungannya.
Masuknya budaya yang satu ke budaya lainnya terjadi dalam beberapa
versi:
1. Masuknya
suatu budaya dengan perdamaian, misalnya masuknya kebudayaan India ke
Indonesia. Indonesia menerima kebudayaan tersebut masuk tanpa adanya konflik
antar kedua bangsa dan membuka kesempatan bagi India untuk memperkenalkan
kebudayaannya. Sehingga dapat menyatukan dua kebudayaan tanpa menghilangkan
kebudayaan Indonesia maupun India. Masuknya kebudayaan India pun dapat sebagai
wadah menambah wawasan serta inspirator bagi Indonesia sendiri.
2. Masuknya
suatu budaya dengan kekerasan maupun paksaan, misalnya masuknya budaya barat
pada zaman penjajahan yang mana memaksa dengan kekerasan serta merusak
kebudayaan Indonesia.
Akibat dari dua versi di atas masih banyak orang-orang yang
mempertahankan budaya India dan barat tersebut, sehingga menggabungkannya dalam
budaya Islam. Kita bisa merasakan kebudayaan Islam yang tumbuh saat ini masih
terdapat bayangan budaya India maupun barat yang dikemas dalam beberapa ritual
keagamaan.
Kebudayaan Indonesia merupakan kebudayaan lokal yang lahir dari
berbagai macam suku-suku yang terdapat di Indonesia. Sebenarnya kebudayaan
Indonesia tercipta bukan murni dari budaya
berbagai suku, tetapi lebih banyak di pengaruhi oleh budaya-budaya besar
dari luar, contohnya budaya India dan Tionghoa. Pengaruh budaya India dapat
terlihat jelas dari bukti adanya kerajaan Hindu dan Budha yang terdapat di
Indonesia sebelum masuknya ajaran Islam. Sedangkan budaya Tionghoa masuk ke
Indonesia melalui perdagangan yang terjadi pada masa penjajahan, warga Tionghoa
banyak yang menikahi orang-orang pribumi sehingga kebudayaan antara keduanya
pun menyatu dan diturunkan ke anak cucunya. Dari kebudayaan-kebudayaan inilah
tumbuh kebudayaan baru di Indonesia yang dikelompokkan dalam beberapa suku
budaya.
Adapun masuknya budaya Islam ke indonesia melalui para da’i-da’i
serta ulama dari Timur Tengah yang menyebar luaskan ajaran agama Islam seantero
bumi.
Kita dapat mengetahui bahwa Islam membiarkan beberapa adat
kebiasaan manusia yang tidak bertentangan dengan syariat dan adab-adab Islam
atau sejalan dengannya. Oleh karena itu, Rasulullah saw. tidak menghapus seluruh budaya dan adat
masyarakat arab yang ada sebelum datangnya Islam. Akan tetapi Rasulullah saw.
melarang budaya-budaya yang mengandung unsur syirik, seperti pemujaan terhadap
leluhur atau nenek moyang, dan budaya-budaya yang bertentangan dengan adab-adab
Islam. Jadi selama adat dan budaya itu tidak bertentangan dengan ajaran Islam
silahkan melakukannya, tetapi kalau sudah menemukan kesyirikan maupun sesuatu
yang tidak menurut syariat Islam maka hukumnya haram.
Contoh kebudayaan Indonesia yang bertentangan dengan syariat Islam
adalah pemakaian baju adat tiap suku yang mana tidak ada yang menutup aurat,
padahal kebanyakan dari mereka telah mengetahui apabila dalam ajaran Islam
menutup aurat itu hukumnya wajib terutama bagi kaum wanita, apalagi terkadang
ada dari muslim serta mulimah yang mengenakannya padahal mereka mengetahui apa
hukum menutup aurat.
Jadi dapat disimpulkan bahwa kebudayaan lokal itu dapat diikuti
selagi tidak keluar dari konteks ajaran syariat Islam, namun apabila sudah
mengarah pada kesyirikan, penyimpangan agama, serta perusakan atau pencemaran
agama maka hukumnya haram untuk diikuti.
Ditulis Oleh Nifi
Devianty Mahasiswa STEI Tazkia Angakatan 14
Kader HMI Cabang Bogor Komisariat Tazkia.
·
mantap
BalasHapusLanjutkan
BalasHapusapanya yang mantab dan lanjutkan kanda?
BalasHapustulisannya.... kanda.
BalasHapusMungkin cak mat, bisa membahas tentang
BalasHapusakulturasi budaya arab ala walisongo di pulau jawa
di lain kesempatan. kaya'nya menarik tu cak.. :D
mantap cak, tapi butuh bnyak referensi....
BalasHapus