Rabu, 10 Desember 2014

Phobia Masyarakat Terhadap Perbankan Syariah




Ekonomi saat ini telah menjadi salah satu tolak ukur keberhasilan negara mengelola negaranya. Manusia menciptakan berbagai model sistem ekonomi yang dipercaya mampu meningkatkan taraf hidup suatu negara. Untuk saat ini nilai material merupakan hal yang lebih utama dari kehalalan walupun Indonesia menyandang predikat sebagai negara dengan penganut muslim terbanyak. Idealnya seorang muslim akan mendukung sistem yang berasal dari tuhannya, ditambah sistem itu sudah diakui diseluruh dunia sebagai sistem yang paling benar diantara sistem-sistem ekonomi lainnya. Tetapi masih ada pertanyaan tentang kebenaran dalam pengaplikasiannya dalam industri perbankan. Oleh karena itu goses hari ini akan menghadirkan kekurangan perbankan islam dalam mengedukasi masyarakat, sehingga menyebabkan fobia masyarakat pada perbankan syariah. Diantaranya ada 6 pokok permasalahan yang akan saya uraikan, sebagai berikut:


1. Mengabaikan pemahaman masyarakat yang sangat minim akan perbankan syariah. padahal Sistem ekonomi islam modern dalam perbankan menjadi hal yang baru saat ini. Sehingga kecil kemungkinan masyarakat mampu mencerna informasi dalam transaksi perbankan apabila tidak dilakukan sosialisasi secaara kontinu. kontinuitas dalam sosialisasi perbankan bukan hanya untuk menjaring semakin banyak pemahaman dari setiap individu masyarakat, tetapi pembiasaan bagi masyarakat dalam membedakan transaksi perbankan syariah dengan perbankan konvensional.

2. Kurangnya Pergerakan sosialisasi yang dilakukan perbankan syariah secara individual. Dalam mensosialisakikan transaksi perbankan tidak hanya membutuhkan sosialisasi secara individual dari bank syariah tetapi kebutuhan akan melaksanakan expo sebagai sarana edukasi bagi masyarakat secara menyeluruh

3. Terbatasnya pakar dan SDM syariah. Industri perbankan memang diakui sebagai industri yang berkembang sangat pesat, tidak heran jika industri keuangan ini mendapat julukan “the fastest growing industry”. Meskipun mendapat predikat sebagai industri yang sangat pesat perkembangannya tetapi industri ini masih belum menemukan titik equilibrium antara permintaan dengan kuantitas SDM dalam segala aspek dan perannanya.

4. Minimnya peran pemerintah. terciptanya sistem yang sempurna perlu mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, bukan hanya dari perbankan syariah itu sendiri. Dukunga pemerintah dalam mensosialisakan perbankan islam berperan besar, sedangkan saat ini keterlibatan pemerintah masih terpusat pada lembaga-lembaga yang memiliki keterkaitan dengan perbankan syariah belum menyeluruh.

5. Ustadz dan ulama yang mengesampingkan tema ekonomi syariah. Indonesia memang memiliki banyak da’i muda dan juga da’i kondang, sayangnya tema dalam ceramah yang disampaikan pada umat islam di Indonesia masih seputar akhlaq dan aqidah. Padahal masalah terbesar yang dihadapi Indonesia saat ini adalah kemiskinan, karena mampu mengganggu sektor-sektor lain untuk bertahan hidup.

6. Masalah utama dalam issue sosialisasi perbankan syariah adalah Bank Indonesia dan bank-bank syariah belum memaksimalkan strategi jitu dan ampuh dalam memasarkan bank syariah.

Ditulis oleh Nizar Zulmi
Kader HMI Cabang Bogor Komisariat STEI Tazkia
Disampaikan pada kajian SOTOY (Sebuah Obrolan Toyyib) Komisariat Tazkia
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar