Manusia merupakan bagian penting dalam perkembangan agama samawi, termasuk agama islam. Karena itu islam sering juga dikaitkan dengan antropologi atau kita sering mendengar dengan antroplogi islam.
Antropologi secara
definitif berasal
dari kata antropos yang berarti manusia. Dari
definisi, dapat
difahami bahwa antropologi adalah ilmu bagaimana mempelajari manusia, berserta hubungan budaya dan manusia itu
sendiri.
Hubungan antara budaya dan manusia itu saling
mengikat, dimana ada budaya pasti ada manusia yang melestarikan dan mengembangkan budaya tersebut. Seperti
yang diketahui
bahwa budaya itu muncul dari perbuatan yang dilakukan oleh manusia secara terus
menerus dan dalam kurun waktu yang lama. Karena budaya
merupakan hasil dari perilaku dan perbuatan manusia, secara otomatis perbuatan atau
tingkah laku manusia pun tidak lepas dari budaya, dalam artian setiap tingkah laku manusia dipengaruhi
oleh budaya yang mengakibatkan budaya dan manusia tidak dapat terpisahkan, seperti telur dan ayam.
Berbicara antropologi Islam,
tentunya berbeda dengan antropologi barat, sebab antropologi barat lebih didominasi oleh akibat pemikiran deduktif empirik, yang
menyatakan bahwa
segala sesuati harus dipelajari dan dibuktikan secara ilmiah terlebih dahulu baru dapat dipercaya. Sementara dalam
antropologi
islam, manusia dipandang sebagai khalifah atau
pemimpin di
muka bumi. Seperti yang dijelaskan dalam referensi-refernsi kalam Arab, kata khilafah
berasal dari kata khalafa yang dalam perkembangannya kata
khalaf memilik banyak variasi yaitu khalifah, ikhtilaf, dan khalaf. Oleh
karenanya, dari
masing-masing kata ini dapat diketahui bahwa manusia memiliki sifat yang beragam.
Dalam “kajian SOTOI” (SOlusi Terbaik
Orang Islam) yang menjadi kajian rutinan setiap sepekan sekali, diadakan pada
malam selasa yang diikuti oleh kader HMI Tazkia menghasilkan sebuah diskusi
hangat, kritis, ilmiah dan bersifat validitas dari berbagai literatur yang
dibaca dan dari pemikiran yang logis. Dalam diskusi “kajian SOTOI” mengemukakan
poin-poin dibawah ini:
Tanya jawab kajian:
1. Bagaimana
islam memandang budaya (adat) padang dalam hal pembagian warisan bahwa harta
yang diterima oleh wanita lebih banyak dari yang diterima laki-laki, padahal seharusnya
bagian laki-laki dalam islam lebih banyak?
Jawaban:
Perlu
diklarifikasi dahulu bahwa memang perempuan memperoleh bagian yang banyak bila dibanding
laki-laki. Hal itu pada awalnya memang dilakukan oleh para tetua suku minang demi menjaga kaum perempuan.
Jadi harta-harta yang bersifat tetap seperti bangunan, atau pun tanah dari awal
sudah diwakafkan (wasiatkan) sebelum meninggalnya orang yang mewarskan
hartanya, bukan diwariskan. Jadi, pada dasarnya bukan bersifat warisan, sebab
kalau warisan wajib ikut ketentuan yang ada pada ajaran Islam. Islam telah
menentukan bagian masing-masing sesuai dengan Al-Qur’an dan Hadis Nabi Muhammad
saw. Itu jawaban setelah mengklarifikasi langsung kepada orang minang.
Apa sebenarnya budaya
islam itu?
Jawaban:
Budaya islam
dapat diartikan sebagai peraturan-peraturan dalam agama islam yang telah
dipraktikkan dan dilakukan secara berulang oleh umat muslim sehingga menjadi
kebiasaan dan memasyarakat.
1. Apakah
islam melahirkan budaya? Atau islam lahir dari budaya?
Jawaban:
Ada yang
menyatakan bahwa
“agama dapat melahirkan budaya, namun budaya tidak dapat melahirkan agama”.
Agama bersifat universal sedang budaya bersifa partikular dan provan
(sementara). Dengan alasan bilamana agama, ditempat yang satu dan yang lain harus sama. Edang budaya
di satu tempat dengan tempat yang lain
tidak selalu dan tidak harus sama. Namun walaupun begitu agama dan budaya tidak
dapat dipisahkan. Karena budaya pun dapat di islamisasikan.
2. Apa
itu kapitan? Tu dan to?Jawaban;Kapitan
merupakan istilah kepercayaan dimana apa yang dpercayai merupakan sesuatu yang
kosong atau sesuatu yang tidak ada bisa dilihat dan diyakini memiliki kekuatan.
Tu adalah istilah kekuatan baik sedang to adalah yang digunakan untuk yang
tidak baik. Walaupun secara hakikat konsep kapitan dan kepercayaan dalam islam
berbeda Namun bila dilihat sekila konsep kapitan mirip dengan konsep
kepercayaan dalam islam, bahwa sesuatu yang disembah dalam islam (Allah SWT)
tidak terlihat dan memiliki kekuatan
untuk mengatur alam semesta. Ini menjadi salah satu penyebab agama islam
waktu itu ketika disebarkan oleh para pedagang islam dan walisongo (para da’i)
mudah diterima oleh masyarakat.
3. Apa
hubungan islam dengan nilai?Islam itu dapat
berati nilai. Artinya bahwa nilai yang ada dalam islam itu telah ada sejak
pertama kali dicitptakan. Seperti tauhid dan egaliter. Seluruh nabi dan rasul
yang diutus oleh Allah mengajarkan nilai-nilai ini (tauhid dan egaliter).
Sedang islam juga dapat berarti agama. Bahwa islam merupakan suatu agama yang
satu-satunya di ridhai oleh Allah Swt. Islam sebagai agama mimiliki nilai-nilai
tertentu yang harus dilaksanakan oleh penganutnya yang tidak ada pada agama
lain atau pada nabi dan rasul sebelumnya, seperti kewajiban sholat
lima waktu.
4. Bagaiamana
islam menanggapi budaya (perilaku) kebaratan yang banyak dilakukan oleh
(pemuda) indonesia saat ini?
Jawaban: Memudarnya
nilai islam yang melekat pada masyarakat indonesia, khususnya para pemuda,
menyebabkan mudahnya budaya (perilaku) barat masuk menjadi dasar perilaku
pemuda. Pendidikn agam yang sedikit yang diterima oleh generasi saat ini
menjadi salah satu penyebab dari memudarnya nilai islam ini. Peran dari banyak
pihak, orang tua, keluarga, guru, teman dan lingkungan untuk memelihara
terjaganya nilai-nilai islam agar tidak pudar sangat dibutuhkan.
Pada awal
kehadirannya, islam menghadapi masyarakat yang bodoh (jahiliyah) yang tidak
memiliki peradaban dan nilai, ataupun bila ada aturan yang mereka miliki itu
hanya berdasar keinginan nafsu mereka. sedikit demi sedikit mampu mengatasi dan
merubah kejahiliyan tersebut menjadi sebuah peradaban yang cemerlang. Maka
untuk menghadapi permaslahan umat saat
ini, kita harus kembali mencontoh apa yang telah dilakukan islam pada awal
kehadiraanya dahulu.
Teori tidak
mudah diejawantahkan dalam praktik namun kita harus yakin bahwa usaha pasti
sampai pada hasil yang diinginkan. YAKUSA!
Oleh: Anwar Musaddad
Kabid PA (Pembinaan Anggota) 2015-2016.
HMI Komisariat Tazkia
HMI Komisariat Tazkia