Saat ini banyak kejadian yang tak
terduga terjadi di sekitar kita. Lalu mengapa kita terlambat mengetahui suatu
hal yang seharusnya kita harus lebih awal untuk mengetahuinya ?
Mungkin ini akibat dari apatisnya mahasiswa kampus kita,
yang tidak respek terhadap kejadian di sekitar kampus.
Hari sabtu, 23 Februari 2013, SDN
Citaringgul 1, Sentul City, kab.Bogor kedatangan segudang ilmu yang berjalan
“Perpustakaan Keliling”. “Perpustakaan ini bertujuan untuk menanamkan minat dan
cinta terhadap membaca buku, serta menambah ilmu pengatahuan kapada siswa/i
khususnya di bangku sekolah dasar (SD)”.
Terlihat siswa/i SD sangat antusias untuk belajar dan
membaca di perpustakaan tersebut.
ROTARY
CLUB, ini merupakan nama yang mungkin sudah kawan – kawan ketahui. Lembaga ini
sudah melakukan beberapa kegiatan sosial, seperti bakti sosial, bantuan tanggap
bencana, bantuan buku bacaan untuk sekolah terpencil, dan kegiatan kemanusiaan
lainnya. Menurut mbak Ling-ling selaku penanggung jawab dari perpustakaan
keliling ini, Rotary club sudah beraktifitas cukup lama dan beberapa tempat
yang sudah pernah di kunjungi yaitu , Ciampea, Ranca Bungur
dan Sentul. Sebagian besar daerah yang di tuju memiliki keterbatasan buku, atau
tidak adanyaa perpustakaan yang memadai di sekolah tersebut.
Terlihat
sepintas apa yang dilakukan merupakan kegiatan amal dan kemanusiaan, namun
menurut beberapa sumber di media online, Rotary
club merupakan senjata andalan Yahudi
dalam memberdayakan umat muslim. Melalui rangkaian kegitan yang berkedok KEMANUSIAAN mereka berhasil masuk dalam
kehidupan masyarakat di sekitar kita. Di media online www.eramuslim.com
menjelaskan aktifitas sosial yang di nodai dengan adanya penysupan dan
pencucian otak pada masyarakat yang memiliki keterbatasan ilmu pengtahuan.
Adanya kegiatan kaderisasi MISIONERIS DINI dengan target anak-anak SD yang
masih lugu, dengan buku bacaan yang mampu menghancurkan akidah secara perlahan.
Tahukah Kita ?
Ini terjadi di
samping kampus islam ternama, dengan masjid dan menara biru yang kokoh berdiri
tegak dan jama’ah muslim yang tak pernah sepi hendak mengerjakan sholat.
Dimana peran
kita sebagai mahasiswa yang memiliki label islam ? apakah ini petanda bahwa kita
sudah lupa akan musuh-musuh islam yang terus menggencarkan serangan ?
Ataukah kita
terpedaya dengan serangan – serangan mereka sebelumnya ?
Mereka ada di
sekitar kita, kawan …..
Saudara kita
menjadi sasaran Rotary club, lalu apakah kita akan menjadi penonton setia ?
ini mungkin
akibat dari APATIS-nya kita yang tidak peka terhadap semua yang terjadi di
lingkungan sekitar kita. Masih banyak masyarakat yang menunggu aksi kita
sebagai mahasiswa.
Selain dari
mencegah adanya Misioneris yang masuk dalam kehidupan masyarakat sekitar
kampus, ada beberapa kejadian yang perlu adanya peran kita sebagai
mahasiswa yaitu, rusaknya jalan umum
yang begitu lama di Babakan madang, dengan perbandingan jalan kompleks sentul
yang sangat mulus.
ditulis oleh : Muhamad Iqbal
Pengurus HMI Cabang Bogor
Komisariat STEI Tazkia