Fenomena Dipersimpangan lampu merah selalu menjadi hal
yang menarik jika saya perhatikan. Beberapa anak kecil dengan pakaian lusuhnya
meminta –minta melas kesetiap pengendara
yang berhenti ketika lampu berwarna
merah .
Senin, 29 Desember 2014
Selasa, 23 Desember 2014
AKAR MASUKNYA PEMIKIRAN SEKULER & LIBERAL DI INDONESIA
Pemikiran liberal lahir dari
paham-paham sekularisme yang menjamur seantero dunia. Dapat kita ketahui bahwa
satu dekade yang silam, Islam liberal telah menyebar ke seluruh belahan dunia,
tanpa dipungkiri pula Indonesia pun terjangkit pemikiran tersebut. Seharusnya
Indonesia tidak dipengaruhi oleh paham sekularisme maupun liberalisme. Karena
Indonesia dapat dikatakan sebagai daulah Islam, contoh yang dapat kita lihat
dari ditemukannya kerajaan-kerajaan besar Islam yang memerintah serta menguasai
ranah Indonesia.
Kamis, 18 Desember 2014
MENAKAR KEBIJAKAN PARKIR KAMPUS BERBAYAR
Kepentingan kelompok tentulah harus berada di atas kepentingan-kepentingan individu. Kalangan akar rumput musti menselaraskan dan menciptakan komunikasi dua arah demi mencapai titik-titik kepentingan yang dianggap milik bersama. Tak ada yang boleh menculasi antar satu sama lain bila tidak mau dikatakan sebagai tirani-tirani yang membelenggu kehidupan bersosial. Dengan demikian, sewajarnyalah kaca mata yang harus kita pakai adalah kaca mata burung agar bisa memahami fenomena dari atas, bukan dari balik tempurung.
Rabu, 17 Desember 2014
SIKAP SEORANG MUSLIM TERHADAP BUDAYA LOKAL
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu
buddhayah. Buddhayah merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal), yang mana diartikan sebagai
hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris,
kebudayaan disebut culture. Culture berasal dari kata latin colore, yaitu
mengolah atau mengerjakan. Bisa juga diartikan mengolah tanah atau bertani.
Kata culture, juga kadang diterjemahkan sebagai “kultur” dalam bahasa Indonesia.
Itu merupakan pengertian budaya atau kebudayaan secara umum.
Rabu, 10 Desember 2014
Phobia Masyarakat Terhadap Perbankan Syariah
Ekonomi saat
ini telah menjadi salah satu tolak ukur keberhasilan negara mengelola
negaranya. Manusia menciptakan berbagai model sistem ekonomi yang dipercaya
mampu meningkatkan taraf hidup suatu negara. Untuk saat ini nilai material
merupakan hal yang lebih utama dari kehalalan walupun Indonesia menyandang
predikat sebagai negara dengan penganut muslim terbanyak. Idealnya seorang
muslim akan mendukung sistem yang berasal dari tuhannya, ditambah sistem itu
sudah diakui diseluruh dunia sebagai sistem yang paling benar diantara
sistem-sistem ekonomi lainnya. Tetapi masih ada pertanyaan tentang kebenaran
dalam pengaplikasiannya dalam industri perbankan. Oleh karena itu goses hari
ini akan menghadirkan kekurangan perbankan islam dalam mengedukasi masyarakat,
sehingga menyebabkan fobia masyarakat pada perbankan syariah. Diantaranya ada 6
pokok permasalahan yang akan saya uraikan, sebagai berikut:
Umat Islam Kecolongan, Sibuk Sikut-Menyikut.
Kemarin pada hari ahad tanggal
16-11-2014 di kantin Andalusia saya ngobrol santai sama Pak Rosadi, beliau
termasuk staff di Kampus STEI Tazkia. Kami berdua ngalor-ngidul ngobrol hal-hal
kecil yang menurut pandangan penulis sangat kompleks terjadi di kalangan umat
Islam sendiri. Bayangkan, umat Islam terlalu sibuk saling sikut-menyikut,
terlalu sibuk saling salah-menyalahkan, dan terlalu sibuk benar-mebenarkan
pendapatnya sendiri tanpa mau mencari kebenaran dan keabsahan pendapat yang
diikutinya.
Selasa, 09 Desember 2014
Jati Diri Seorang Pemuda
Dikisahkan
ada seorang pemuda yang tampan dan juga sholeh, banyak wanita yang jatuh hati
pada dia. Hingga pada suatu hari dia dipanggil kerumah seorang wanita untuk
suatu keperluan. Saat dia masuk rumah pintu rumah itu langsung dikunci oleh
sang wanita dan mengajak pemuda itu berzina. Dia tidak bisa lari karena kalau
lari wanita itu akan teriak minta tolong dan menfitnahnya memperkosa dia.
Akhirnya dia minta izin kekamar mandi dengan alasan badan dia bau.
Langganan:
Postingan (Atom)