Manusia yang hidup dimuka bumi ini akan terus bergerak melakukan
aktivitas kehidupannya, tidak ada sedetikpun bumi mendapatkan waktu luang
melainkan berbagai macam kegiatan manusia yang berpijak di atasnya. Tidak bisa
dipungkiri bahwa pola kehidupan manusia terbentuk dari lingkungannya. Lingkungan
dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti semua yang memengaruhi
pertumbuhan manusia dan hewan. Lingkungan yang baik akan memengaruhi kehidupan
yang baik dan sebaliknya, lingkungan yang buruk akan memengaruhi kehidupan yang
buruk.
Apa yang kamu dapatkan dari lingkunganmu? Apa yang sudah kamu
berikan untuk lingkunganmu? Jawaban dari kedua pertanyaan ini dapat kita jawab
dengan mudah karena kehidupan kita tidak lepas dari yang namanya lingkungan,
baik itu lingkungan rumah tempat kita tinggal, lingkungan tempat kerja,
lingkungan sekolah bahkan lingkungan sederhana seperti tempat pengajian,
organisasi kecil yang ada di perumahan, kampus, dll.
Dari kehidupan yang kita jalani maka kita akan mendapatkan suatu
hal yang dapat menjadi guru yang disebut pengalaman. Manusia meski melakukan
suatu kegiatan yang sama namun berada ditempat yang berbeda maka pengalaman
yang didapatkan juga berbeda pula. Oleh karenanya manusia yang cerdas, dia akan
berfikir dan menggali inspirasi dari pengalaman yang berbeda sehingga dia mampu
menjadikan pengalaman sebaga guru kehidupan untuk menjadi lebih baik. Menggali
inspirasi bisa dilakukan dengan cara sering membaca, melihat, memperhatikan kondisi
sekitar, bertanya, dan pengalaman sebelumya. Sudahkah pengalaman yang kamu
dapatkan dari lingkunganmu menginspirasimu?. Atau bahkan lingkunganmu membunuh
inspirasi-inspirasimu yang seharusnya muncul dari pikiran?.
Allah Subhanahu Wata’al berfirman dalam surah Al-Mulk ayat 3-4 yang
berkaitan dengan lingkungan :
بسم الله الرحمن الرحيم
الَّذِي خَلَقَ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ
طِبَاقًا ۖ مَّا تَرَىٰ فِي خَلْقِ الرَّحْمَٰنِ مِن تَفَاوُتٍ ۖ فَارْجِعِ الْبَصَرَ
هَلْ تَرَىٰ مِن فُطُورٍ (3) ثُمَّ ارْجِعِ الْبَصَرَ كَرَّتَيْنِ يَنقَلِبْ إِلَيْكَ
الْبَصَرُ خَاسِئًا وَهُوَ حَسِيرٌ (4
Artinya :
“Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali
tidak melihat pada penciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak
seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak
seimbang? (3) Kemudian pandanglah sekali lagi niscaya penglihatanmu akan
kembali kepadamu dengan tidak menemukan sesuatu yang cacat dan penglihatanmu
itupun dalam keadaan payah (4).
Dalam kedua surat ini Allah menjelaskan akan kebesaran-Nya Sang
Pencipta langit yang berlapis-lapis dan menyatakan kepada manusia untuk
memandang, meihat, mengkaji ciptaanNya yang tanpa ada sedikitpun cacat
diantaranya.
Sadar atau tidak, setiap kegiatan yang kita lakukan dipengaruhi
oleh lingkungan. Tidak sedikit masyarakat yang dengan mudahnya membuang sampah
sembarangan, tanpa berfikir panjang bahwa hal sedemikian akan menimbulkan berbagai
masalah kedepannya seperti banjir. Hal ini terjadi disebabkan oleh
lingkungannya yang menjadikan tradisi buang sampah sembarangan bukanlah masalah
sehingga tidak ada pihak yang merasa bersalah dan bertanggungjawab atas
keselamatan lingkungannya. Lingkungan mampu menjadikan seorang baik atau tidak.
Oleh sebab itu, jikalau lingkungan (pesantren, sekolah, perguruan tinggi dll)
menciptakan kebiasaan yang baik, berbagi, gotong royong, menghargai,
menghormati maka setiap penduduk di lingkungan tersebut akan terbiasa melakukan
hal sedemikain rupa, sebab lingkungan telah menjadikan penduduknya berkarakter
yang baik dan sebailknya.
Berbicara tentang inspirasi, sebenarnya inspirasi bisa didapat di manapun
dan kapanpun. Inspirasi bisa dibentuk dari banyak faktor. Seperti yang telah
dikemukan diatas ada beberapa faktor pembentuk inspirasi, namun yang sangat
mudah membentuk inspirasi, pikiran, dan karakter adalah lingkungan.
Masyarakat yang hidup di lingkungan yang memiliki produksi
rosella yang banyak maka akan terinspirasi untuk memproduksi sirup rosella, membuat
aneka makanan dan minuman denggan bahan dasar rosella dan mengembangkan
berbagai inovasi dengan bahan dasar rosella sehingga rosella tersebut dapat
dipakai untuk berbagai hal. Namun contoh lain banyak pelukis, pelajar dll lebih
tertarik untuk berjelajah keluar negeri daripada menjelajahi negeri sendiri.
Hal ini disebabkan adanya ketidakpuasan di dalam diri untuk sekedar mendapatkan
inspirasi. Berbeda dengan masayarakat yang berada dalam lingkungan produksi
rosella sehingga terinspirasi untuk menyulap rosella menjadi berbagai hal mulai
dari pengobatan, makanan, minuman, dll. Bagaimanapun ini adalah tugas kita
sebagai anak negeri, mengembangkan lingkungan sehingga menginspirasi diri kita
sendiri, masyarakat hingga negara-negara lain dan kita tidak hanya terinspirasi oleh
negara-negara lain.
Ditulis oleh: Riska Aryani Fazillah
Kader HMI-wati Komisariat Tazkia