Selasa, 16 Juni 2015

Meninjau Ulang "SOTOI"



 

Sudah hampir setahun lebih kita rutin dengan diskusi mingguan kita, yakni sotoy. Nama ini bermula dari diskusi ringan dua kader HMI di sebuah bus dalam rangka Edutrip jurusan. Terjadi semacam perputaran informasi yang dinamis namun masih berdasarkan asumsi pribadi, bila tidak mau dikatakan sotoy. Tanpa pernah diduga sebelumnya,  dalam sebuah diskusi ringan antar kader, tercetuslah nama itu sebagai identitas kajian rutinan komisariat. Walaupun terkesan main-main, nama itu tetap menjadi pilihan dikemudian hari.

Berlanjut pada diskusi lainnya, tiba-tiba tercetus untuk mencari kepanjangan dari sotoy. Hal ini dilakukan untuk menghilangkan kesan main-main dalam kajian tersebut. Disepakatilah bahwa sotoy dirubah menjadi sotoi, karena dirasa sulit mencari kepanjangan “y” pada kata “sotoy”. Adapun kepanjangan dari sotoi adalah solusi terbaik orang islam. Fiks, nama inilah yang dipakai untuk memberikan inisial diskusi komisariat.

Namun akhir-akhir ini, penulis berpikir ulang mengenai kepanjangan dari sotoi. Setelah melihat satu tahun perjalanan sotoi, penulis merasa bahwa kepanjangan dari sotoi ini belum menyatu dengan tema obrolan. Sangat paradoksial dengan keyataan. Karena dengan klaim nama sebagai solusi terbaik orang islam, jauh sekali ketika bertabrakan dengan realita di lapangan. Terkesan kaku dan tidak membumi. Apanya yang solusi terbaik? dan bagian manapula yang disebut dengan solusi untuk orang islam? Toh dalam prakteknya kita belum sampai pada solusi, apalagi sampai yang terbaik. Kita baru sampai pada tahap memaknainya pada orborlan-orbrolan santai namun bernuansa ilmiah (mantab..). 

Kita masih berpijak pada maqom pertukaran informasi para kader, belum sampai pada maksud sotoi yang sebenarnya. Atau bahkan memang tidak berjalan menuju akronim yang dimaksud. Kesan yang muncul kemudian, akronim ini malah terkesan arogan dan  melangit dengan diskusi mingguan kita.

Berangkat dari sekelumit asumsi diatas, nampaknya kita memerlukan akronim baru yang lebih gurih dan membumi dengan tema obrolan. Disini saya hanya menewarkan beberapa alternative bagi kawan-kawan. Bagaimana jika diperbaharui dengan yang ini “Sotoi, solusi terbaik orang intelek.” Bisa juga, Sebuah Obrolan berTOpik Ilmiah atau semacam obrolan tempat orang intelek. Bagaimana?
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar